Scandinavian interior design adalah sebuah konsep desain interior yang paling populer saat ini. Memiliki penampilan yang elegan dan sederhana, membuat banyak orang terpikat menerapkan desain interior pada rumah-rumah impian mereka.
Skandinavia di sini yaitu merujuk pada Negara-negara Eropa Utara, baik itu Swedia, Norwegia, dan Denmark. Adapun istilah Scandinavian design sendiri berawal dari pameran interior desain yang diselenggarakan di Kanada dan Amerika pada tahun 1950-an silam.
Konsep gaya Skandinavia muncul pertama kali di awal abad ke-20 lalu merebak pada tahun 1950-an. Dalam periode tersebut, desainer yang berasal dari berbagai macam Negara Eropa mempunyai tujuan sama guna memodernkan dan menginovasi berbagai ide desain untuk dijadikan tren baru di masa mendatang. Dari sinilah para desainer Skandinavia pun mulai mengembangkan ide desain mereka yang lebih memprioritaskan fungsi tanpa mengesampingkan keindahan dalam produk desain yang dihasilkan,
Lalu tidak lama, gaya arsitektur Skandinavia mulai diperkenalkan lewat event pameran desain. Seperti di ajang Design in Scandinavia oleh Museum Brooklyn yang diselenggarakan tahun 1954 silam. Tidak hanya melalui eksibisi yang dilangsungkan di Brookllyn, para desainer Scandinavia sendiri banyak menyelenggarakan pameran-pameran desain di tempat lainnya,seperti di Kanada dan Amerika Serikat sekitar tahun 1954 – 1957 lalu.
Adapun hal terpenting yang selalu dipromosikan oleh para desainer tersebut ialah tentang cara hidup masyarakat Skandinavia yang memprioritaskan kesederhanaan, keindahan, dan ide desain yang rapi serta bersih.
Desain ini mulai tersebar pada kisaran tahun 1950-an, dan sebenarnya desainer Skandinavia sendiri sudah memberikan peran besar untuk perkembangan desain Skandinavia sejak 1930-an. Ada beberapa nama desainer terkenal yang ikut berpartisipasi, diantaranya seperti Maija Isola, Poul Henningsen, Verner Panton, Hans J. Wegner, Alvar Aalto, Borge Mogensen, dan Arne Jacobsen.
Rumah berdesain Scandinavian sering dianggap sebagai konsep desain yang mampu menampilkan kesan berbeda, mengingat konsepnya yang sederhana tapi tetap mempunyai keunikan tersendiri. Menawarkan banyak kemiripan dari konsep minimalis, rumah bergaya Scandinavian sebenarnya memiliki karakter yang berbeda.
Lalu, apa alasan yang membuat rumah bergaya Scandinavian banyak digemari oleh berbagai kalangan? Ini dia ulasan lengkapnya!
Karena berasal dari Norwegia, Denmark, dan Swedia sebagai Negara-negara yang beriklim dingin, kesan dingin tentunya menjadi ciri khas pada interior desain Skandinavia. Nuansa dingin ini hadir lewat pemakaian warna cat yang cenderung didominasi warna putih untuk bingkai jendela, dinding, pintu, hingga furniture-nya.
Akan tetapi, untuk meminimalisir nuansa dingin yang membuat penghuni kurang nyaman, dengan sentuhan beberapa warna seperti kuning mustard, navy, mint, dan dusty pink, lalu ditambahkan guna memberikan kehangatan di dalam ruangan. Selain itu, pemilihan warna tersebut dapat dijadikan sebagai aksen dalam aksesoris ruangan, baik itu karpet, sofa, gorden, atau furniture.
Selain warna, pemilihan material pada furniture Scandinavian juga bisa memberikan nuansa hangat ke dalam ruangan. Memilih sofa dari material katun, wol, dan linen bisa dijadikan solusi untuk mengurangi kesan dingin ke dalam ruangan. Lalu, meletakkan aksesoris berupa selimut bulu dalam sofa dan memasang karpet pun dapat dilakukan agar kesan hangat di dalam ruangan lebih terasa.
Sama seperti konsep minimalis lewat pemakaian palet warna netral pada hampir semua bagian ruangan, interior desain Scandinavian pun didominasi pemakaian warna-warna yang netral, seperti cream, tan, abu-abu, dan putih. Uniknya lagi, ada pemakaian beberapa warna dalam desain Skandinavia yang tidak dijumpai pada gaya minimalis. Scandinavian interior design lebih berani menerapkan warna lain selain pemilihan warna netral, tapi tetap menggunakan warna-warna yang aman.
Adapun warna identic pada interior desain Scandinavian ialah dark blue, mint, turquoise, dusty pink, dan mustard. Warna-warna tersebut biasanya tidak mendominasi, tapi diaplikasikan hanya sebagai aksen dalam furniture Skandinavia, seperti cushion dengan tambahan beberapa warna yang diletakkan di dalam sofa light grey supaya sofa tak terlihat kaku.
Di samping itu, gorden turquoise juga menjadi pilihan warna menarik yang diaplikasikan di dalam ruangan berdinding cat putih. Keberadaan warna-warna ini sengaja dihadirkan tanpa merusak kenyamanan, sekaligus sebagai nilai utama pada interior desain rumah Skandinavia.
Jika dilihat dari pemakaian warna-warna yang nyaman dan aman dengan pemilihan warna muted dan netral, rumah bergaya Scandinavian ini didesain guna mengurangi stress pada penghuni rumah sesudah lelah menjalankan rutinitas di luar rumah.
Penggunaan warna monokrom dan lembut dalam desain Scandinavian, jika dilihat secara psikologis bisa menghadirkan sinyal untuk memberikan ketenangan, sehingga membuat penghuni dan siapapun yang berkunjung ke dalam rumah bisa melepas stress.
Selain itu, furniture Scandinavia sendiri terlihat sangat sederhana jadi tidak akan melelahkan mata siapapun yang melihatnya. Penampilan yang sederhana dan simpel dihadirkan lewat berbagai macam unsur untuk menunjang kenyamanan, seperti halnya sofa dengan material halus dan lembut seperti bahan linen.
Pemanfaatan unsur alam tidak berlebihan dan terlihat seimbang menjadi hal menarik yang bisa membuat desain Scandinavian banyak disukai. Biasanya unsur alam tersebut banyak diaplikasikan lewat penggunaan batu dan kayu. Kayu dipakai sebagai material lantai, pintu, bingkai jendela, kursi, meja, dan hiasan dekorasi ruangan. Sedangkan batu sendiri akan terlihat cantik apabila diterapkan di perapian, entah itu perapian sungguhan ataupun hanya artifisial saja. Sehingga dijamin bisa membuat interior desain Scandinavian ini tampak lebih kental.
Pemanfaatan unsur alam ini jarang menjadi focal point di dalam ruangan. Biasanya unsur alam tersebut dimanfaatkan hanya sebagai penyeimbang saja. Walaupun banyak diaplikasikan pada beberapa bagian di dalam ruangan, penggunaan unsur batu dan kayu cenderung diterapkan agar tak terlalu mencolok serta sering dikombinasikan dengan bahan material lainnya dalam porsi yang tepat. Kehadiran unsur alam dalam desain Skandinavia ini berhubungan dengan poin di atas, yakni dapat membuat nuansa ruangan lebih hangat.
Efisiensi merupakan kunci paling penting dalam gaya Scandinavian ini. Gaya Skandinavia yang begitu kental tak akan membiarkan bagian ruang atau furniture tak berfungsi secara maksimal. Inilah yang membuat dekorasi pada gaya ini tidak banyak ditempatkan di dalam ruangan. Tujuannya agar nilai kenyamanan tetap terjaga.
Selain itu, jumlah perabotan yang diletakkan di dalam ruangannya juga tak terlalu banyak sebab setiap furniture rumah yang diterapkan berfungsi maksimal. Seperti penempatan rak biasanya dipilih yang memiliki warna-warna netral, lalu rak tersebut selain berguna untuk membuat perabotan Anda tetap rapi, juga dijadikan sebagai partisi di dalam ruangan.
Keunggulan yang paling utama dari konsep rumah bergaya Skandinavia ini ialah lebih ramah lingkungan. Desain rumah ini biasanya memakai jendela-jendela berukuran besar, pintu kaca yang diaplikasikan di banyak ruangan, sehingga memberikan akses untuk sinar matahari agar memasuki ruangan. Ini artinya pemakaian lampu pada siang hari bisa diminimalisir, bahkan ditiadakan. Jadi bisa memberikan dampak positif pada penghematan energi lebih besar, apabila dilakukan selama bertahun-tahun atau secara rutin.
Itulah beberapa keunggulan menerapkan konsep Scandinavian interior design yang bisa Anda dapatkan dari hunian idaman Anda. Selanjutnya, Anda bisa menerapkannya!
No Comments